Strategi Penanaman Ideologi Pancasila di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Cikarang Utara – Kabupaten Bekasi
Strategy for Planting Pancasila Ideology in Riyadlul Jannah Islamic Boarding School, North Cikarang – Bekasi Regency
Abstract
Pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara, maka nilai- nilai kehidupan dalam berbangsa dan bernegara sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila. Memasuki Era Globalisasi yang kompetitif dan terbuka, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Uandang – undang 1945 mulai memudar. Munculnya fenomena alumni pondok pesantren yang berideologi radikal (mengaku jihad) dan anti nasionalis yang berjuang pada aksi kekerasan. Jika suatu pesantren melakukan upaya penanaman nilai-nilai Pancasila pada kehidupan santri dengan berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi saat ini, maka santri bukan hanya nampak identitasnya sebagai orang yang beragama, namun identitas kewarganegaraannya juga semakin jelas. Kepatuhan santri berdasarkan yang digariskan Pancasila, menjadi cerminan santri adalah warga negara yang baik. Penelitian ini membahas strategi penanaman ideologi Pancasila di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Cikarang Utara – Kab. Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penilitian ini bertujan untuk mendeskripsikan Strategi Penanaman Ideologi Pancasila di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah. Sumber data pada penelitian ini adalah sumber primer yang diperoleh langsung dari Pondok Pesantren Riyadlul Jannah dengan mengamati atau mewawancarai, dan sumber sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal dan literatur lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan Pondok Pesantren Riyadlul Jannah berusaha secara konsisten menanamkan ideologi Pancasila kepada para santri dengan berbagai strategi yang digunakan diantaranya dengan melaksanakan upacara hari senin dan hari – hari besar lainya, memeberikan motivasi terkait ideologi pancasila, menonton video perjuangan dan pertandingan Timnas Indonesia serta memanfaatkan metode musyawarah (Bahtsul Masa‟il) dan rihlah ilmiyah. Musyawarah digunakan untuk mengkaji sebuah tema, misalnya nilai-nilai kebangsaan yang tercermin dalam Al Quraan & Hadist. Metode rihlah ilmiyah adalah kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan melalui kegiatan kunjungan ke tempat tertentu yang memiliki nilai religius dan sejarah dangan tujuan mencari ilmu dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
On August 18, 1945 Pancasila was established as the basis of the state, so the values of life in the nation and state from then on must be based on Pancasila. Entering the era of competitive and open globalization, the values contained in Pancasila and the 1945 Constitution began to fade. The emergence of the phenomenon of alumni of Islamic boarding schools with radical ideology (confessing jihad) and anti-nationalists who struggle with violence. If a pesantren makes efforts to instill Pancasila values in the lives of students with the various challenges and obstacles they are currently facing, then the santri not only appear to have their identity as religious people, but their citizenship identity is also clearer. The obedience of students based on what is outlined by Pancasila is a reflection of students being good citizens. This study discusses the strategy of planting Pancasila ideology in Riyadlul Jannah Islamic Boarding School, North Cikarang – Kab. Bekasi. The method used in this research is a qualitative descriptive research method using a case study approach. This study aims to describe the Strategy for Planting the Pancasila Ideology at the Riyadlul Jannah Islamic Boarding School. The data sources in this study were primary sources obtained directly from Riyadlul Jannah Islamic Boarding School by observing or interviewing, and secondary sources obtained from books, journals and other literature. The results showed that the leadership of the Riyadlul Jannah Islamic Boarding School consistently tried to instill the Pancasila ideology into the students with various strategies used including holding ceremonies on Mondays and other big days, providing motivation related to Pancasila ideology, watching videos of the struggle and matches of the Indonesian National Team and using the method of deliberation (Bahtsul Masa'il) and rihlah ilmiyah. Deliberations are used to examine a theme, for example national values which are reflected in the Qur'an & Hadith. The rihlah ilmiyah method is a learning activity organized through visits to certain places that have religious and historical values with the aim of seeking knowledge and instilling national values.
References
Asmoroini, Ambirop Puji. (2017). Menjaga Eksistensi Pancasila dan Penerapannya Bagi Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan: Studi Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol, 2 No. 1, 50- 64.
Damanhuri, et al. (2016). Implementasi Nilai – Nilai Pancasila Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Untirta Civic Education Journal, 1(2), 185-198.
Mangunsong, N., & Fitria, V. (2019). Pancasila dan Toleransi pada Tradisi Keagamaan Masyarakat Yogyakarta. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan. 16(1), 89–97..
Nugrahaningsih, Widi; Yuliana, Margaretha Evi. (2020). Eksistensi dan Penerapan Pancasila sebagai Dasar Ideologi di Organisasi FOKAM (Forum Komunikasi Antar Mahasiswa Muslim) Universitas Duta Bangsa Surakarta. Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5, No. 2 - Februari 2020.
Savitri, Aini Shifana; Dewi, Dinie Anggraeni. (2021). Implementasi Nilai - Nilai Pancasila dalam Kehidupan di Era Globalisasi. Vol. 5 No. 2 (2021): Inventa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Silitoga, T. B. (2020). Tantangan Globalisasi, Peran Negara, dan Implikasinya Terhadap Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Negara. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 17(1), 16-28.